Tips Penggunaan Bata Ringan dan Semen Instan Agar lebih Optimal

0
650
Perekat bata ringan Top mortar

Jakarta – Tren penggunaan bata ringan untuk berbagai keperluan pembangunan kian meningkat. Permintaan terhadap bahan material yang satu ini terus tumbuh, baik untuk keperluan konsumen perorangan atau untuk proyek-proyek infrastruktur. Oleh beberapa kalangan penggunaan bata ringan dianggap lebih efisien dibandingkan dengan bata merah atau batako. Ukuran bata ringan yang lebih besar dibanding bata merah atau batako membuat pengerjaan bangunan menjadi lebih cepat. Selain itu ukuran bata ringan juga lebih presisi sehingga memudahkan pengguna dalam membuat perencanaan pembangunan.

Direktur Pemasaran PT. Top Mortar Indonesia Jessica, menjelaskan bahwa bata ringan atau yang biasa disebut hebel ini memang terbilang unik. Bentuknya lebih besar dari bata merah dan batako tapi bobotnya lebih ringan. Hal tersebut karena kandungan material bata ringan ini terdiri dari adonan pasir silika, semen, batu kapur, gypsum, air dan alumunium bubuk.

Semua bahan dicampur dengan komposisi tertentu kemudian dipanaskan dan diberi tekanan tinggi menggunakan mesin autoclave. Dengan proses seperti itu maka setiap bata ringan yang dihasilkan mampu beradaptasi terhadap perubahan cuaca, tekanan tinggi dan pelapukan.

“Penggunaan bata ringan ini mampu menghemat anggaran pembangunan hingga 20 persen. Setidaknya ada dua pos anggaran yang dapat dihemat, yaitu pos pembelanjaan material penunjang dan ongkos pengerjaan atau biaya tukang. Sebab dengan menggunaan bata ringan ini kita tidak perlu lagi membeli pasir dan semen untuk adukan pemasangannya. Kita cukup menggunakan semen instan untuk merekatkan. Proses pengerjaannya jauh lebih mudah dan lebih cepat. Sehingga dengan cara seperti itu kita dapat menghemat biaya pengerjaan lagi,” jelas Jessica.

Selain itu kata Jessica, pengematan juga dapat dilakukan melalui minimnya penggunaan bahan plester pada bangunan dengan bata ringan. Plester pada dinding berbahan bata ringan umumnya setebal 4 milimeter. Sementara pada dinding bata merah minimal 4 sentimeter.

“Dari proses plester ini saja kita bisa lihat betapa penggunaan bata ringan dalam membangun jauh lebih hemat daripada mengggunakan bata biasa,” kata Jessica.

Jessica menjelaskan beberapa hal yang perlu diperhatikan konsumen dalam menggunakan bata ringan. Hal ini perlu dilakukan agar bangunan yang menggunakan bata ringan tersebut bisa lebih optimal dan efisien, baik secara biaya maupun kekuatan strukturnya. Menurutnya, salah satu upaya yang perlu diperhatikan adalah proses pemilihan bahan semen instan untuk merekatkan setiap material. Ia menyarankan konsumen menggunakan semen instan yang sudah terbukti dan teruji kualitasnya. Seperti Top Mortar produksi PT. Top Mortar Indonesia

Menurutnya Top Mortar memiliki kandungan material yang sangat pas untuk merekatkan bata ringan. Ia menyebut Top Mortar merupakan produk semen instan yang dibuat melalui proses riset yang panjang sehingga memiliki kemampuan lebih maksimal dibanding merek lain. Semua proses pembuatan Top Mortar dilakukan oleh tenaga-tenaga ahli dalam negeri yang memiliki pengalaman puluhan tahun memproduksi semen instan ini.

Selain itu proses produksi Top Mortar menggunakan mesin berteknologi canggih dari PT Dissindo Pratama sehingga takaran setiap bahan pembuatannya terjaga dengan tepat.

“Setiap produk yang dihasilkan akan melalui proses quality control yang ketat. Hal ini untuk menjamin kualitas Top Mortar yang diterima setiap masyarakat tetap terjaga,” kata Jessica. “Kami juga menyediakan layanan berbasis teknologi komunikasi untuk memudahkan konsumen memantau proses pesanan Top Mortar. Dengan teknologi ini maka Top Mortar yang akan diterima konsumen dapat dipastikan kualitas dan jumlahnya. Semua akan terpantau secara online dan real time,” imbuhnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here