Sejarah bata ringan

Bata ringan / Hebel adalah bahan bangunan yang sedang nge-trend saat ini. Bata ringan digunakan dalam pembangunan rumah tinggal hingga gedung-gedung bertingkat. Ini menunjukkan pergeseran dari penggunaan bata merah ke bata ringan sebagai bahan baku utama pembuatan dinding.

Bata ringan pertama kali dibuat di Swedia pada pertengahan 1920 oleh Dr. Johan Axel Eriksson, seorang arsitek sekaligus penemu yang melakukan kerjasama dengan Profesor Henrik Kreüger di Royal Institute of Technology, lalu dikembangkan pada tahun 1923 sebagai alternatif material bangunan pengganti kayu agar mengurangi penggundulan hutan.

Pada tahun 1924, ia mematenkan produk bata ringannya dan memulai produksi di sebuah pabrik yang berada di Hällabrottet – Yxhult, Swedia pada tahun 1929.

Kota Yxhult Anghärdade Gasbetong adalah kota yang melahirkan merek dagang terdaftar pertama di dunia untuk bahan bangunan. Pada tahun 1940, Ytong merilis merek dagangnya di Swedia. Ytong juga dikenal sebagai “beton biru” karena memiliki motif semburat warna biru.

Sebagian dari masyarakat menyebut bata ringan dengan istilah Hebel. istilah Hebel sendiri adalah sebuah merek dagang bata ringan yang diproduksi oleh Josef Hebel, seorang insinyur sekaligus pengusaha yang memiliki perusahaan konstruksi di Memmingen sejak tahun 1920. Kemudian di tahun 1943, ia mendirikan pabrik Hebel yang memproduksi elemen bangunan untuk dinding dan atap yang dibuat pada skala industri.

Pada tahun 1945 Josef Hebel mempelopori proses manufaktur dimana panel AAC prefabrikasi diperkuat dengan baja sehingga meningkatkan kekuatan material dan kekokohan secara struktur bangunan.

Di masa Perang Dunia II, produk miliknya sangat berperan dalam pembangunan kembali kota – kota di wilayah Jerman yang hancur terdampak perang. Sejak saat itu hingga sekarang, penggunaan bata ringan  untuk pembangunan rumah bahkan gedung – gedung tinggi semakin meningkat.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here