Plasteran dinding sering dianggap pekerjaan “biasa” dalam dunia bangunan. Padahal, hasil akhir dari plasteran akan sangat menentukan kualitas dan tampilan dinding rumah secara keseluruhan. Nggak sedikit lho yang merasa kecewa karena dinding yang sudah diplamir dan dicat tetap terlihat bergelombang, retak rambut, atau bahkan mengelupas.
Masalah-masalah seperti itu sering kali bukan karena materialnya saja, tapi juga karena kesalahan teknis saat proses plasteran. Nah, kalau kamu sedang mengerjakan rumah sendiri, atau sekadar pengen paham supaya nggak salah langkah saat ngobrol sama tukang, yuk simak beberapa kesalahan umum dalam plasteran dan bagaimana cara menghindarinya.
Kesalahan Umum Saat Plasteran Dinding dan Cara Menghindarinya
1. Takaran adukan yang tidak tepat
Salah satu kesalahan paling sering adalah mencampur adukan dengan takaran yang keliru. Kalau terlalu kental, hasilnya jadi kasar dan susah diratakan. Tapi kalau terlalu encer, plesteran bisa jadi kurang menempel dan mudah retak setelah kering.
Untuk menghindari ini, kamu bisa menggunakan produk siap pakai seperti Top Mortar Acian Plasteran yang sudah diformulasikan dengan komposisi yang pas. Tinggal tambahkan air sesuai petunjuk, aduk sebentar, dan adukan langsung bisa diaplikasikan tanpa ribet menakar bahan manual.
2. Permukaan dinding tidak dibersihkan terlebih dahulu
Banyak juga yang terburu-buru mengaplikasikan plester tanpa membersihkan permukaan dinding terlebih dahulu. Padahal, permukaan yang masih berdebu, berminyak, atau terlalu kering bisa mengurangi daya rekat secara drastis.
Idealnya, sebelum mulai mengaplikasikan plester, permukaan dinding dibersihkan dulu, lalu dibasahi sedikit supaya lembap. Ini penting, apalagi jika kamu menggunakan acian seperti dari Top Mortar yang memang optimal saat permukaan tidak terlalu kering.
3. Salah waktu pengerjaan
Kesalahan berikutnya datang dari timing pengerjaan. Ada yang terlalu cepat lanjut ke tahap selanjutnya seperti mengecat, padahal plaster belum benar-benar kering. Ada juga yang menunda-nunda setelah mengaduk bahan, akhirnya adukan jadi menggumpal atau terlalu keras untuk diratakan.
Maka dari itu, penting untuk memperhatikan waktu kerja setiap produk yang digunakan. Top Mortar Acian Plasteran sendiri punya waktu kerja yang cukup fleksibel, jadi kamu bisa menyelesaikan plesteran dengan nyaman tanpa tergesa-gesa, tapi juga nggak berisiko mengeras sebelum diratakan.
4. Lapisan plester terlalu tebal
Banyak juga yang menganggap semakin tebal lapisan plaster, maka hasilnya semakin kuat. Padahal ini keliru. Lapisan yang terlalu tebal justru bisa memicu retak dan bikin bahan boros.
Produk seperti Top Mortar dirancang untuk bisa diaplikasikan dalam ketebalan yang efisien, cukup sekitar ±2 mm saja. Hasil akhirnya tetap halus dan kuat tanpa perlu menumpuk adukan terlalu banyak.
5. Mengabaikan kualitas material
Terakhir, yang paling sering diabaikan adalah soal kualitas material. Masih banyak yang berpikir bahwa mencampur semen dan pasir secara manual bisa memberikan hasil yang sama dengan mortar instan.
Padahal, mortar instan seperti Top Mortar Acian Plasteran sudah dirancang dengan formula yang presisi—mengandung active binder, filler, dan aditif pilihan yang memberikan hasil akhir yang bersih, halus, dan tahan lama. Ditambah lagi, penggunaannya jauh lebih praktis dan hemat waktu.
Dengan memahami dan menghindari kesalahan-kesalahan umum saat plasteran, kamu nggak cuma mendapatkan hasil akhir yang rapi dan tahan lama, tapi juga menghemat waktu, tenaga, dan biaya perbaikan di kemudian hari. Apalagi jika kamu menggunakan produk yang sudah teruji kualitasnya seperti Top Mortar Acian Plasteran, proses pembangunan jadi lebih praktis dan hasilnya lebih maksimal.
Ingat, fondasi bangunan yang kokoh bukan hanya soal struktur besar, tapi juga dimulai dari perhatian pada detail-detail kecil seperti plasteran dinding. Jadi, pastikan setiap langkah dikerjakan dengan benar sejak awal—karena rumah yang nyaman dimulai dari pengerjaan yang tepat.