Selain menjadi tempat untuk tinggal, rumah atau properti sejak dulu telah menjadi investasi yang menjanjikan. Karena itu, sayang rasanya bila saat membangun rumah jika tidak menggunakan bahan material seperti semen atau mortar terbaik di kelasnya. Sebab, pemilihan bahan material sangat menentukan usia rumah.
Seandainya pun sudah terlanjur membeli rumah dengan kualitas bahan bangunan yang standar, tapi setidaknya saat waktu renovasi kita bisa menggantinya dengan bahan material terbaik.
Rumah memiliki masa renovasinya sendiri tergantung dengan usia bangunan. Umumnya, bila usia bangunan baru menginjak satu tahun, renovasi yang diperlukan hanya mengecat tembok yang kusam, mengelupas, atau berlumut. Tapi bila sudah berusia 5 tahun, renovasi rumah akan lebih luas yang meliputi pengecetan ulang, perbaikan sambungan atap, pengecekan kondisi genteng, plafon, hingga dinding yang mulai retak bahkan mengelupas.
Jangan heran dengan kondisi tersebut karena saat ini bangunan banyak dibuat bukan untuk waktu yang lama. Hal tersebut pernah diungkap oleh Arsitek Ary Indra pada Maret 2018 lalu. Di hadapan wartawan ia mengungkapkan bahwa bangunan di zaman sekarang terpengaruh oleh kondisi ekonomi.
“Sekarang dunia konstruksi tidak bisa dipisahkan dari ekonomi. Semakin ke sini, usia bangunan lebih cepat, 15-20 tahun sudah di-recycle kembali,” ungkapnya.
Artinya, harga tanah yang melambung membuat pengembang properti mau tak mau mengakali dengan cara menggunakan bahan material yang kurang berkualitas demi terjangkaunya harga properti nantinya.
Tapi beruntung, berkat teknologi saat ini sudah ada bahan material yang lebih efisien, ekonomis dan tetap mengedepankan kualitas. Salah satunya ialah semen instan atau mortar. Semen instan bisa menggantikan semen konvensional dan pasir sebagai material bangunan yang lebih menjanjikan. Sebab, mortar terbaik sudah mengandung semen, pasir silika, zat aditif, dan bahan material lainnya yang telah menjadi satu.
Hal itulah yang membuat semen instan lebih efisien dan ekonomis digunakan. Karena pekerja cukup memberikan air lalu mengaduknya hingga rata untuk digunakan. Kualitas bangunan tentu akan terjaga karena memiliki takaran yang sama. Sehingga membuat rumah memiliki usia yang lebih panjang. Berbeda bila menggunakan semen biasa yang masih harus dicampurkan pasir dan air. Jika pekerjanya kurang ahli, maka bisa saja campuran semen dan pasirnya tak sesuai sehingga bisa mengganggu kualitas bangunan. Belum lagi jika banyak pasir yang terbuang.
Mortar juga lebih cepat kering dibandingkan semen biasa sehingga dapat mempercepat pengerjaan. Dengan waktu yang cepat, tentu biaya yang dikeluarkan bisa lebih ditekan.
Contoh produk mortar berkualitas yang bisa ditemukan ialah Top Mortar. Merek satu ini memiliki banyak pilihan produk yang bisa digunakan sesuai kebutuhan, di antaranya Acian Plesteran (Plaster Skim Coat), Perekat Bata Ringan (Thin Bed Adhesive), dan Plester & Pasangan Bata (Brick Layer & Plaster). Berbagai produk tersebut sudah dipasarkan di Sidoarjo, Jawa Timur dan Tangerang.
Kualitas Topmortar tak perlu dipertanyakan lagi karena telah menjalin kerja sama dengan PT Mitra Mortar Indonesia (MMI), perusahaan yang telah dipercaya oleh banyak merek mortar untuk memproduksi mortar.
Apalagi, berdasarkan situs resminya, mortarindonesia.com, MMI sudah mengusung konsep e-Smart Industry (eSI) di mana seluruh sistem manajemen telah terkomputerisasi. Teknologi yang diusung sendiri meliputi software yang bersifat mencegah human error dan untuk menjaga kualitas produksi, hingga Robotic Palletizing System yang dapat mendorong proses menjadi lebih cepat, efisien, dan produktif.
Dengan kolaborasi ini tak heran jika Top Mortar memproduksi mortar terbaik di kelasnya.
Sumber: Berempat